Macam momen politik terjadi di Indonesia, Rabu (21/4), mulai dari bermacam perayaan Hari Kartini yang digelar oleh sebagian partai politik hingga refleksi sejumlah politisi dan pengamat mengenai keterwakilan perempuan dalam politik. Ketua DPR ajak generasi muda teladani Kartini Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak generasi muda Indonesia untuk meneladani kisah pengorbanan Raden Ajeng Kartini dan membangun cerita razman mundur dari permasalahan Moeldoko hidup masa sekarang. Kisah Kartini dan para pahlawan pada masa lalu sudah menginspirasi orang Indonesia yang hidup pada masa sekarang. Karenanya, generasi kini sebaiknya membikin kisah hidup yang menginspirasi generasi masa depan Indonesia,” kata Puan dalam talk show memperingati Hari Kartini dengan tema Perspektif Generasi Milenial perihal Kartini” secara daring di Jakarta, Rabu.
Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin berkeinginan peringatan Hari Kartini tak menyurutkan motivasi kaum perempuan untuk berekspresi dan berkarya di tengah pandemi Covid-19. “Selamat Hari Kartini bagi perempuan Indonesia, teruslah berjuang dan berkarya, sedangkan di tengah pandemi Covid-19,” kata Azis Syamsuddin dalam ketetangan tertulis, Rabu (21/4/2021). Azis mengatakan, dikala ini kesetaraan gender telah diimplementasikan oleh pemerintah dan DPR RI dalam format undang-undang yang mendorong hak dan keharusan kaum perempuan yang diberitahukan oleh agen
Peran Perempuan Dalam Politik Di Indonesia
Partai desa Indonesia sudah berakhir. Keberhasilan pemilihan 2019 yang diadakan pada 17 April juga meninggalkan kesuksesan lain, yaitu partisipasi perempuan selama proses daftar sbobet mobile di Indonesia. Kemajuan perempuan dalam kebijakan ini adalah catatan khusus peringatan Hari Kartini pada hari Minggu (27/4/2019). Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan mengatakan Dian Kartika, emansipasi perempuan di bidang politik semakin banyak. Dari semua tahap pemilihan 2019, perempuan memiliki peran penting dalam realisasi kehidupan politik yang mencerminkan kesetaraan dan keadilan gender.
Perempuan dan pemimpin perempuan wanita yang secara aktif berpartisipasi sebagai kandidat legislatif untuk Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia mencapai 40 persen, jauh di luar ambang minimum yang diperlukan oleh UU setidaknya 30 persen. Sementara kandidat legislatif untuk RPDA di beberapa kabupaten / kota di atas 38 persen di sebuah daftar slot online. Prestasi ini jauh lebih baik daripada pemilihan sebelumnya. Ini tidak hanya menunjukkan kesadaran partai-partai politik untuk meningkatkan perwakilan perempuan, tetapi juga kesadaran akan wanita mereka sendiri untuk menggunakan hak-hak politik mereka.